Kamis, 23 Desember 2021

Gatau, Random

Aku ingin sekali menulis sesuatu tapi tidak benar-benar ada pembahasan yang terstruktur di otakku. Meskipun sebenarnya memang tulisanku sangat tidak terstruktur dengan baik, hampir semuanya. Tapi kali ini sangat parah. Benar-benar parah. Seperti benang kusut, aku harus mengurainya satu persatu. 

Mungkin akan aku mulai dengan dua bulan kedepan aku akan menghadiri dua acara penting. Tepatnya di bulan Februari 2022. Satu pernikahan. Satu lamaran. Aku sangat tidak sabar menanti Februari datang. 

Namun, aku juga tidak sabar menanti 11 Januariku datang. Hari dimana aku secara legal bertambah tahun. Dulu, ada manusia bajingan yang mengatakan bahwa ulangtahun tidak penting untuk dirayakan. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak setuju. Manusia munafik itu hanya malas saja bersusah payah untuk membuatku senang di hari ulangtahunku. Bahwa sebenarnya dia juga akan sangat bahagia kalau ulangtahunnya dirayakannya, hanya saja dia terlalu malu untuk mengakuinya. Tolong maafkan aku masih membahas laki-laki memuakkan itu. Aku masih belum bisa memaafkannya. 

Hari-hari ini aku lalui dengan rasa iri yang teramat sangat. Ada satu orang yang hadir meskipun sebentar namun memberikan dampak begitu besar terhadap hidupku. Dia yang sangat menjaga harga dirinya dengan memakiku habis-habisan saat masalah datang. Hal sepele yang membuatku tersadar aku tidak ingin diperlakukan dengan buruk oleh siapapun lagi. Tidak juga dengannya, laki-laki yang tidak memiliki apapun untuk dipertahankan. Hanya bermodal ucapan manis di awal dan bagaimana dia perlahan-lahan memanfaatkanku untuk keuntungannya sendiri. 

Tolong sekali lagi maafkan aku masih membahas orang-orang ini. Astaga aku harus berhenti. 

Baiklah, ku cukupkan sebatas ini saja. 

Oh, sebenarnya ada satu jenis laki-laki lagi yang ku temui baru-baru ini. Dia yang terburuk. Seseorang yang aku kenal melalui dating apps dan membuatku tidak akan pernah mencoba menggunakan Tinder lagi. 

Apakah menurutmu aku punya semacam magnet yang banyak mengundang badboy? Atau ini karma karena pernah menyia-nyiakan laki-laki baik yang pernah begitu menyayangiku?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku suka tulisan2 kakak ini. Cerita2 kakak sama persis spt yg aq alami kak. Terus kelanjutan cowok yg dikenalkan ortu kakak itu gmn? Yg kk anggep byk cewek?

Clouds