Selasa, 26 April 2022

Anak Kecil Yang Sukar Berteman

 Anak kecil itu berjalan mencari teman, dia katakan kepada diri sendiri bahwa dirinya tidak akan bermain sendirian hari ini. Selama ini dia selalu dijauhi oleh oranglain karena berusaha menjadi dirinya sendiri. Dia bertanya, mengapa mereka menjauh. Mengapa tidak ada yang mengatakan apa yang tidak dia punya dan mereka inginkan darinya. Dia sangat penasaran tentang isi hati anak-anak lain yang tidak mau berteman dengan dirinya. 

Anak kecil bertemu dengan seorang gadis kecil lain yang sedang bermain sendirian begitu asyiknya. Dia penasaran bagaimana gadis kecil itu bisa terlihat baik-baik saja tanpa oranglain. Sepertinya dia tahu mainan apa saja yang dia suka sehingga kenyataan bahwa oranglain tidak mau bermain dengannya tidak membuatnya murung. Tidak seperti si anak kecil. Hatinya begitu kecil, mengetahui harga dirinya terletak dari seberapa besar teman yang dia punya. 

Anak kecil kembali berjalan. Dia bertemu 2 orang gadis kecil yang saling bercanda. Dia sangat iri dan berharap agar mampu ikut bergabung ke dalam lelucon mereka. Si anak berusaha membaur. Kedua gadis kecil ini begitu pintar untuk seusianya. Tidak seperti anak kecil yang menghabiskan hidupnya untuk hidup tanpa tahu siapa dirinya. 2 orang gadis kecil ini terlihat seperti orang dewasa yang bijaksana. Mereka tahu apa yang dia inginkan di semestanya. Anak kecil tertinggal. Sekali lagi. Dia ditinggalkan karena dia tidak cukup... baik. 

Anak kecil menghentikan jalannya. Dunianya begitu suram. Dia mulai membenci semua orang. Kembali ditinggalkan. Mengulang perjalanan. Hidup bagi si anak adalah hal mengerikan. Anak kecil tumbuh menjadi sosok yang benci keramaian. Dia mengusir semua kebahagiaan yang datang padanya. Di dalam pikirannya, dia tidak pernah cukup baik untuk hidup. 

Clouds