Jumat, 31 Desember 2021

Teman Ngobrol = Teman Hidup (?)

31 Desember 2021

2022 terasa mengerikan di kepalaku. Ada banyak skenario-skenario aneh yang memenuhi kepalaku seperti biasanya. Tapi, akhir-akhir ini hariku sangat menyenangkan. Ada seorang laki-laki baik, teman lama yang mengenalku dengan cukup baik sejak kami berusia 12 tahun. Teman bercanda dan teman ngobrol di waktu-waktu senggang. Ada banyak cerita yang mengalir begitu saja bersamanya. Waktu berjalan cepat dan aku menyukai sensasi rasa aman saat bersamanya. Aku tidak perlu berpura-pura manis atau dituntut menjadi gadis normal. Dia melihatku sebagai aku. 

Aku percaya setiap perempuan seharusnya layak untuk dicintai dengan penuh rasa hormat terlepas bagaimana masa lalunya. Setiap perempuan layak untuk bertemu dengan laki-laki yang melihatnya sebagai manusia seutuhnya. Bukan sekedar pemuas nafsu saja, namun juga manusia yang kadangkala berbuat salah dan berperilaku menyebalkan. 

Banyak diskusi yang terjadi dan aku menyukai bagaimana dia merespon setiap topik yang ku singgung dengan sangat baik. Beberapa yang lain sangat suka mengalihkan topik karena merasa tidak nyaman. 

Setiap malam rasanya aku merapal doa yang sama. Betapa aku sangat mendambakan hubungan membosankan dengan laki-laki yang mampu mengetahui skema otakku dengan sangat baik. Dan semua ide untuk hidup dengan teman baik yang sudah kau kenal bertahun-tahun sepertinya bukan ide yang buruk. Hidup dengan teman baik yang dahulu pernah kau temui setiap hari di kelas yang sama saat kau SD hingga SMP.  Membayangkannya membuat kami berdua tertawa saat kembali membahasnya. Hahahaha. 

Bahkan aku sangat menyukai bagaimana dengan mengatakan,"Aku ingin bilang aku cinta sama kamu, tapi aku tau kamu akan tertawa". Dan dia tau dengan sangat baik bahwa aku memang tertawa. Aku tidak bisa mempercayai siapapun seumur hidupku, tapi dia membuatku mematahkan semua keraguan dan menjadi sangat yakin. 

Semoga Allah SWT mempertemukan jalan kami berdua. Ugh, semoga dia tidak membaca blog ini. Hahahahaha 

Kamis, 23 Desember 2021

Gatau, Random

Aku ingin sekali menulis sesuatu tapi tidak benar-benar ada pembahasan yang terstruktur di otakku. Meskipun sebenarnya memang tulisanku sangat tidak terstruktur dengan baik, hampir semuanya. Tapi kali ini sangat parah. Benar-benar parah. Seperti benang kusut, aku harus mengurainya satu persatu. 

Mungkin akan aku mulai dengan dua bulan kedepan aku akan menghadiri dua acara penting. Tepatnya di bulan Februari 2022. Satu pernikahan. Satu lamaran. Aku sangat tidak sabar menanti Februari datang. 

Namun, aku juga tidak sabar menanti 11 Januariku datang. Hari dimana aku secara legal bertambah tahun. Dulu, ada manusia bajingan yang mengatakan bahwa ulangtahun tidak penting untuk dirayakan. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak setuju. Manusia munafik itu hanya malas saja bersusah payah untuk membuatku senang di hari ulangtahunku. Bahwa sebenarnya dia juga akan sangat bahagia kalau ulangtahunnya dirayakannya, hanya saja dia terlalu malu untuk mengakuinya. Tolong maafkan aku masih membahas laki-laki memuakkan itu. Aku masih belum bisa memaafkannya. 

Hari-hari ini aku lalui dengan rasa iri yang teramat sangat. Ada satu orang yang hadir meskipun sebentar namun memberikan dampak begitu besar terhadap hidupku. Dia yang sangat menjaga harga dirinya dengan memakiku habis-habisan saat masalah datang. Hal sepele yang membuatku tersadar aku tidak ingin diperlakukan dengan buruk oleh siapapun lagi. Tidak juga dengannya, laki-laki yang tidak memiliki apapun untuk dipertahankan. Hanya bermodal ucapan manis di awal dan bagaimana dia perlahan-lahan memanfaatkanku untuk keuntungannya sendiri. 

Tolong sekali lagi maafkan aku masih membahas orang-orang ini. Astaga aku harus berhenti. 

Baiklah, ku cukupkan sebatas ini saja. 

Oh, sebenarnya ada satu jenis laki-laki lagi yang ku temui baru-baru ini. Dia yang terburuk. Seseorang yang aku kenal melalui dating apps dan membuatku tidak akan pernah mencoba menggunakan Tinder lagi. 

Apakah menurutmu aku punya semacam magnet yang banyak mengundang badboy? Atau ini karma karena pernah menyia-nyiakan laki-laki baik yang pernah begitu menyayangiku?

Selasa, 07 Desember 2021

Layak Dicintai

Setiap orang layak untuk dicintai...

Begitu kata egoku... 

Tapi tidak setiap orang mampu memberikan cinta terbaik dan mengekspresikan setiap kebaikan dalam cinta yang dimilikinya. Emosi yang dimiliki oleh rasa cinta katanya sangat positif. Lalu, apakah selama ini aku hanya belum benar-benar mencinta? 

Aku sadar bahwa aku belum benar-benar bisa memberikan hal terbaik dan segala potensi positif kepada orang-orang yang aku sayang. Nafsu dan self-centered ini menahanku untuk berbuat lebih baik untuk memberikan perhatian dan bantuan tanpa berharap imbalan. Karena sepertinya, cinta adalah tentang bagaimana dapat memberi. Bukan tentang mendapatkan. Bahkan memiliki. 

Setiap orang layak untuk dicintai...

Setiap orang yang hidup, bahkan bukan hanya manusia, namun semua makhluk hidup di muka bumi layak untuk dicintai...

Namun, cinta begitu tabu saat menyangkut kata, apa kau suka ini dan itu? Menyukai ayam goreng memaksamu membunuh satu nyawa ayam yang berharga. Namun menghargai hidangan ayam goreng juga membuatmu untuk tidak menyisakan satupun daging di meja makan dan bersyukur atas rasa yang tertinggal di lidahmu. Cinta adalah hal paling abu-abu yang tidak bisa dianggap seputih kertas. Begitulah setidaknya aku memandang cinta. 

Cinta mungkin juga tentang kebohongan bahwa kamulah satu-satunya yang mampu membuatku nyaman. Lantas ketika dia tidak di depanmu dan hanya berjarak 30 km, kamu bisa memilih rasa nyaman dengan sosok yang lain. Cinta adalah omong kosong bagi beberapa yang lain. Namun, tetap saja... Setiap orang layak untuk dicintai... 

Cinta juga merupakan serangkaian rasa sakit dan hati yang patah. Berjanji untuk selamanya namun ditinggalkan atas dasar bosan. Cinta adalah proses untuk bangkit dari berdua menjadi sendirian. 

Dan...

Setiap orang layak untuk dicintai...

Merasakan setiap proses cinta dan terjatuh sedalam-dalamnya... 

Hingga ada yang lupa bangkit, namun ada juga yang berdiri tegak dan menemukan diri sendiri seutuhnya...


Clouds