Rabu, 11 Mei 2022

Yang Teristimewa

Tahukah kamu, ada seseorang yang pernah bersumpah untuk melihatku menderita seumur hidupku. Ada seseorang yang benar-benar berharap aku jatuh dalam nestapa. Menangis dan bersedih seumur hidupku. Sebelum bertemu denganmu, aku benar-benar percaya bahwa aku tidak pernah pantas bahagia. 

Kamu membuat semuanya terasa mungkin terjadi. Aku yang lebih mempercayai kemungkinan buruk dan hampir selalu ketakutan untuk berandai-andai keajaiban. Aku yang menciptakan neraka dari dalam otakku sendiri. Kemudian, bertemu dengan kamu yang melihat dunia dengan begitu banyak kebaikan dan ketulusan. 

Aku begitu muak mendengar lirik lagu cinta. Namun, saat memikirkanmu. Aku ingin terus menyanyikan semua romansa picisan di dunia ini. Karena kamu begitu berharga. Aku ingin menghargaimu sebagai laki-laki yang mampu memperlakukanku dengan rasa hormat. Terlepas bagaimana aku diperlakukan di masa lalu. Terlepas bagaimana perilakuku di masa lalu. Kamu tetap di sana, tidak beranjak kemana-mana. 

Tidak cukup sajak dan puisi untuk menggambarkan betapa aku sangat menyayangimu. Aku mencintaimu dengan merdeka. Seperti elang yang dibiarkan terbang ke cakrawala dan kembali ke rumahnya tanpa berbelok arah. Seperti pohon teduh di siang hari, aku ingin melindungimu tanpa harus menyakitimu. Kamu adalah sahabat sejati yang aku inginkan untuk terus menggenggam tangannya hingga kulit ini berubah menjadi keriput. 

Tidak ada komentar:

Clouds