Jumat, 29 Oktober 2021

Selama 5 Tahun Itu...

Aku sampai pada titik ini untuk dapat membicarakan mengenai relasi beracunku. Nama kerennya sih, toxic relationship. Ada banyak hal yang bisa didiskusikan mengenai relasi yang beracun ini. Tapi, semua hal buruk selalu berawal dari mana kau berasal. Bukankah begitu?

Aku lahir dan tumbuh di dalam keluarga yang tidak sempurna. Hubungan putri dan ayahnya yang sangat buruk. Aku hampir lupa bagaimana dan kapan memori hangat antara aku dan bapak pernah terjadi. Aku hanya ingat saat aku dipaksa belajar menghafal perkalian hingga malam, saat aku benar-benar lelah dan mengantuk. Kala itu ketika aku masih di bangku SD. Aku pernah dipukul hanya karena tidak mau sholat jamaah maghrib. Aku pernah digampar hanya karena memecahkan piring saat aku hampir terpeleset dan lantai yang basah karena genteng yang bocor kala musim hujan. 

Aku selalu berpikir bahwa pilihannya nanti ada dua, entah aku yang tidak akan pernah menikah dan aku harus menikah dengan laki-laki yang jauh lebih baik dari bapak. Semua pengalaman masa kecil masih tergambar jelas dan membuatku sakit. Itulah alasan aku tidak pernah bisa mendefinisikan harga diriku. Apakah benar aku berharga? Pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku. 

Aku bertemu laki-laki itu dengan ekspektasi yang sangat baik. Harusnya aku berhenti melanjutkan hubungan itu saat aku tahu dia membohongi dua perempuan. Aku dan seorang perempuan yang masih menyayanginya. Hingga kemudian aku membohongi diriku sendiri bahwa laki-laki itu "baik" bagiku. 

Aku belum pernah bertemu laki-laki yang dapat mendengarkan omong kosongku dengan sangat baik. Aku seperti memanipulasi diriku sendiri bahwa laki-laki ini dapat menjadi pendengar yang baik. Ketika aku sekarang mengingat semuanya lebih jelas, itu semua benar-benar sebuah kebohongan yang diciptakan otakku terhadapku. Semua selalu tentang dia dan semua hal yang dia sukai. Semua hal selalu tentang game, otomotif, prank youtube yang tidak lucu, keluarganya, dan lain sebagainya. Entah kenapa dulu aku bisa tertawa bersamanya. Tentu saja karena dulu aku pernah sangat mencintainya. Lebih daripada diriku sendiri. 

Aku tidak punya apa-apa untuk diserahkan untuknya. Bahkan harga diriku. 

Hurt people hurt people. Kata-kata ini terngiang-ngiang di telingaku. Sejauh aku mengingat setiap kali kami bertengkar. Kami selalu memastikan untuk bisa menyakiti satu sama lain. Pernah suatu kali aku benar-benar ketakutan karena dia marah-marah saat mengendarai sepeda motor dengan kecepatan yang di luar batas wajar. Aku menangis dan memohon. Hari-hari selanjutnya aku hanya ingat aku juga lama kelamaan selalu ingin mengebut. Hari-hari selanjutnya aku hanya ingat bagaimana aku ingin mengakhiri hidupku ketika bersamanya. Aku masih saja menganggap hubungan ini "baik-baik saja". 

Ada satu masa dia sangat suportif dan mendukung impianku. Kemudian ada satu masa dimana dia mematahkan semua harapan dan menyalahkanku atas semua hal buruk. Dia meyakinkanku bahwa aku tidak cukup baik. Aku menjadi yakin bahwa aku benar-benar sangat buruk akan apapun. Aku menjadi sangat ketakutan bertemu orang baru. Aku berpikir mungkin aku hanya dampak buruk. 

Toxic relationship akan membentukmu menjadi sosok lain yang benar-benar baru dan asing. Aku masih ingat hari-hari yang ku habiskan untuk bertanya kepada diriku sendiri, aku dulu orang yang seperti apa. Mengapa aku sangat berubah menjadi orang yang benar-benar tidak aku kenali. 

Semua orang menyalahkanku atas pilihanku. Semua orang tiba-tiba menjauh. Entah aku saja yang menjadi apatis terhadap orang-orang di sekitarku. Tidak ada yang bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku semakin akrab dengan ruang gelap dan sempit. Aku hanya ingin orang-orang yang aku sayang mengerti betapa hancurnya aku. Terlepas betapa buruknya orang itu, kami berdua juga pernah memiliki hari-hari terbaik. Aku sadar aku harus pergi untuk kebaikan diriku sendiri saat aku melihat diriku sendiri di cermin. Aku sadar bahwa aku terlalu malu melihat pantulan diriku sendiri. Aku sadar betapa kacaunya aku. 

Siapapun kalian yang membaca ini, apabila kalian memiliki hal yang sama seperti yang ku rasakan... Ketahuilah... Kalian pantas untuk bersedih, juga pantas untuk mendapatkan cinta terbaik yang pernah ada di seluruh semesta karena kalian adalah orang-orang istimewa. Kalian sudah cukup baik. Maka teruslah menjadi orang yang selalu berusaha lebih baik. ❤ 

Tidak ada komentar:

Clouds